BERITA

Detail Berita

Link Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2023 SMAN 1 KALUKKU Jalur Afirmasi, Prestasi, dan Perpindahan Orang tua.

Sabtu, 13 Mei 2023 09:37 WIB
658 |   -

Berikut ketentuan pendaftaran untuk masing-masing jalur pendaftaran.

Jalur Afirmasi, Daerah Perbatasan dan Inklusi

1.  Jalur Afirmasi diperuntukkan bagi peserta didik untuk SMA Negeri paling sedikit

15% (Lima Belas Persen) yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu.

2.  Peserta didik baru yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu dibuktikan dengan bukti keikutsertaan peserta didik dalam program penanganan keluarga tidak mampu dari Pemerintah Pusat (PKH, PIP) atau Pemerintah Daerah atau program lain yang sejenis yang tercatat, yang dibuktikan dengan :

a.  Kartu      Indonesia      Pintar      (KIP),      dapat      dilihat      melalui      situs https://pip.kemdikbud.go.id/

b.  Kartu      Indonesia      Sehat      (KIS),      dapat      dilihat      melalui      situs https://dtks.kemensos.go.id/  atau https://cekbansos.kemensos.go.id/

c.  Kartu     Keluarga     Sejahtera     (KKS)     dapat     dilihat     melaluji     situs https://dtks.kemensos.go.id/ atau https://cekbansos.kemensos.go.id/

d.  Program       Keluarga       Harapan       (PKH)       dapat       dilihat       melalui https://dtks.kemensos.go.id/  atau https://cekbansos.kemensos.go.id/

e.  Kartu      Bantuan      Sosial      Tunai      (BST)      dilihat      melalui      situs https://dtks.kemensos.go.id/ atau https://cekbansos.kemensos.go.id/

f.   Program Bantuan Pemerintah Daerah Lainnya.

3.  Peserta didik yang masuk melalui jalur afirmasi merupakan peserta didik yang berdomisili di dalam/di luar wilayah zonasi Sekolah yang bersangkutan.

4.  Daerah  perbatasan  diperuntukkan  bagi  peserta  didik  yang  berdomisili  pada

perbatasan Kabupaten/Kota dan/ atau Provinsi.

5.  Inklusi diperuntukkan bagi peserta didik disabilitas yang dibuktikan dengan hasil assesmen dari lembaga yang berwenang

6.  Dalam hal calon peserta didik baru memperoleh bukti kepemilikan keikutsertaan

Peserta   Didik   dalam   program   penanganan   keluarga   tidak   mampu   dari Pemerintah  Pusat  atau  Pemerintah  Daerah  dengan  cara  yang  tidak  sesuai dengan ketentuan perolehannya, dan dalam hal terbukti memalsukan keadaan sehingga   seolah-olah   calon   peserta   didik   baru   merupakan   penyandang disabilitas, maka akan dikenai sanksi pengeluaran dari sekolah.

7.  Sanksi sebagaimana dimaksud pada angka 6 (enam) diberikan berdasarkan hasil

evaluasi  sekolah  bersama  dengan  Komite  Sekolah  dan  dilaporkan  ke  Dinas

Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat dan/ atau Cabang DinasPendidikan.

c.  Jalur Prestasi

1.  Jalur Prestasi ditujukan bagi calon peserta didik untuk SMA Negeri paling sedikit

10% (Sepuluh Persen) yang berdomisili di dalam/di luar zonasi sekolah yang bersangkutan.

2.  Diperuntukkan bagi calon peserta didik baru yang mempunyai prestasi dalam

lomba akademik dan non akademik.

3.  Tingkatan hasil perlombaan dan/atau penghargaan di bidang akademik maupun non akademik adalah pada tingkat Internasional, Nasional, Provinsi, dan atau tingkat Kabupaten/Kota.

4.  Prestasi Akademik adalah prestasi di bidang Akademik, perorangan maupun beregu yang diselenggarakan secara berjenjang (adanya seleksi/lomba di tingkat Sekolah, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional) dan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi, Kementerian Pendidikan

 

dan Kebudayaan, Kementerian Agama dan Lembaga atau Institusi Pendidikan lainnya.

5.  Prestasi Non Akademik seperti prestasi di bidang Olahraga, Seni, Keagamaan dan Kreativitas dalam bentuk perorangan maupun beregu yang diselenggarakan secara berjenjang (adanya seleksi/lomba di tingkat Sekolah, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional) dan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Kota, Pemerintah Provinsi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Agama dan Induk Organisasi Olahraga.

6.  Jika calon peserta didik memiliki beberapa prestasi, perhitungan skor hanya diberlakukan pada satu jenis atau satu bidang prestasi yang dianggap tertinggi oleh calon peserta didik.

7.  Ketentuan bobot prestasi dari penghargaan atau sertifikat berdasarkan tingkat

kejuaraan   dan   tingkat   wilayah   penyelenggaraan   kejuaraan   ditentukan sebagaimana tercantum dalam tabel 2 sebagai berikut:

 

Tabel. 2

Ketentuan Bobot Prestasi dari Penghargaan atau Sertifikat berdasarkan Tingkat

 

 

No

 

Bobot   Kejuaraan

Tingkat

Kejuaraan

 

Perorangan

(tunggal)

Beregu

(2 sampai 11)

Massal

(lebih dari 11)

1.

INTERNASIONAL

 

 

Juara I

20

18

16

 

Juara II

19

17

15

 

Juara III

18

16

14

2.

NASIONAL

 

 

Juara I

17

15

13

 

Juara II

16

14

12

 

Juara III

15

13

11

3.

PROVINSI

 

 

Juara I

14

12

10

 

Juara II

13

11

9

 

Juara III

12

10

8

4.

KABUPATEN

 

 

 

 

Juara I

11

9

7

 

Juara II

10

8

6

 

Juara III

9

7

5

 

Kejuaraan dan Tingkat Wilayah Pada SMA dan SMK Negeri a.   Kompetitif :

 

b.  Khusus untuk prestasi bidang keagamaan Hafidz Qur’an, bobot sebagai berikut :

 

No

Hafalan Al- Qur’an

Bobot

Keterangan

1

Hafalan Al-Qur’an 1-2 Juz

10

 

2

Hafalan Al-Qur’an  3-4 Juz

20

 

3

Hafalan Al-Qur’an  5-6 Juz

30

 

4

Hafalan Al-Qur’an 7-10 Juz

50

 

c.  Nonkompetitif

 

 

No

 

 

Tingkat  Kejuaraan

Bobot   Kejuaraan

 

Tunggal

Beregu

(2 sampai 11)

Massal

(lebih dari 11)

 

 

 

1

Mewakili Negara

 

 

 

 

20

 

 

 

 

18

 

 

 

 

16

mengikuti eksebisi/

kegiatan  seni,  sains,

olahraga, penelitian, kreativitas, keagamaan, kepramukaan.

 

Mewakili Provinsi

 

 

 

 

17

 

 

 

 

15

 

 

 

 

13

 

Sulawesi Barat

 

mengikuti eksebisi/

2

kegiatan  seni,  sains,

.

olahraga,penelitian, kreativitas,keagama an, kepramukaan.

 

8.  Hasil Prestasi ditunjukkan dengan sertifikat, piagam penghargaan dan/ atau medali.

9.  Sertifikat dan piagam penghargaan yang diperoleh dari Pemerintah Kabupaten Kota, Pemerintah Provinsi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Agama, Lembaga atau Institusi pendidikan lainnya dan Induk Organisasi Olahraga.

10.Jika terdapat kesamaan dalam pemeringkatan/rangking menurut bobot tingkat kejuaraan, maka penentuan peringkat didasarkan pada rata-rata nilai rapor Semester I sampai dengan Semester V SMP/Sederajat.

11.Jika  tetap  sama  sebagaimana  dimaksud  pada  angka  10  (sepuluh),  maka

diprioritaskan calon peserta didik baru yang mendaftar lebih awal.

12.Dalam hal Jalur Prestasi tidak terpenuhi, maka sisa kuota dialihkan ke Jalur

Zonasi.

d.  Jalur Perpindahan Tugas Orang Tua/Wali

1.  Jalur  perpindahan  tugas  orang  tua/wali  ditujukan  bagi  calon  peserta  didik untuk SMA Negeri paling sedikit 5% (Lima Persen) yang berdomisili di dalam zonasi/luar Sekolah yang bersangkutan.

 

2.  Calon peserta didik baru yang mengikuti perpindahan domisili orang tua/wali karena faktor Bencana Alam seperti: Gempa Bumi, Letusan Gunung Berapi, Tsunami, Tanah Longsor, Banjir, Kekeringan, Kebakaran, Angin Puting Beliung, gelombang pasang, dan Abrasi, Kecelakaan Transportasi, Kecelakaan Industri dan Kejadian Luar Biasa (KLB).

3.  Calon peserta didik baru yang mengikuti perpindahan domisili orang tua/wali karena faktor: Bencana Sosial, seperti: Konflik Sosial (Kerusuhan Sosial), Aksi Teror, Sabotase dan bencana sosial lainnya.

4.  Calon peserta didik baru yang mengikuti perpindahan domisili orang tua/wali

karena alasan tertentu seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dengan Perusahaan, berkaitan dengan Faktor Ekonomi/Pekerjaan Sektor Swasta dan mobilisasi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang kembali ke daerah asal.

5.  Calon  peserta  didik  baru  yang  merupakan  anak  dari  anggota  TNI,  POLRI,

ASN/Guru atau Tenaga Kependidikan, BUMN dan BUMD yang mengalami perpindahan tugas antar Kabupaten/Kota dan luar Provinsi.

6.  Dalam hal terdapat sisa kuota perpindahan tugas orangtua/ wali, maka sisa kuota dapat dialokasikan untuk calon peserta didik pada sekolah tempat orangtua/wali mengajar.

7.  Penentuan  peserta  didik  dalam  jalur  perpindahan  tugas   orangtua  /wali

diprioritaskan pada jarak tempat tinggal calon peserta didik yan terdekat dengan sekolah.

8.  Bukti dokumen ditunjukkan dengan Surat Keterangan Pindah Penduduk, Bukti domisili pada daerah bencana, Surat Keputusan Pindah Tugas dari Pejabat/Atasan bagi TNI, POLRI, ASN/Guru atau Tenaga Kependidikan, BUMN dan BUMD yang mengalami perpindahan tugas antar Kabupaten/Kota dan luar Provinsi dan atau surat penugasan dari Perusahaan yang mempekerjakan.

Jalur Afirmasi, Daerah Perbatasan dan Inklusi

1.  Jalur Afirmasi diperuntukkan bagi peserta didik untuk SMA Negeri paling sedikit

15% (Lima Belas Persen) yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu.

2.  Peserta didik baru yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu dibuktikan dengan bukti keikutsertaan peserta didik dalam program penanganan keluarga tidak mampu dari Pemerintah Pusat (PKH, PIP) atau Pemerintah Daerah atau program lain yang sejenis yang tercatat, yang dibuktikan dengan :

a.  Kartu      Indonesia      Pintar      (KIP),      dapat      dilihat      melalui      situs https://pip.kemdikbud.go.id/

b.  Kartu      Indonesia      Sehat      (KIS),      dapat      dilihat      melalui      situs https://dtks.kemensos.go.id/  atau https://cekbansos.kemensos.go.id/

c.  Kartu     Keluarga     Sejahtera     (KKS)     dapat     dilihat     melaluji     situs https://dtks.kemensos.go.id/ atau https://cekbansos.kemensos.go.id/

d.  Program       Keluarga       Harapan       (PKH)       dapat       dilihat       melalui https://dtks.kemensos.go.id/  atau https://cekbansos.kemensos.go.id/

e.  Kartu      Bantuan      Sosial      Tunai      (BST)      dilihat      melalui      situs https://dtks.kemensos.go.id/ atau https://cekbansos.kemensos.go.id/

f.   Program Bantuan Pemerintah Daerah Lainnya.

3.  Peserta didik yang masuk melalui jalur afirmasi merupakan peserta didik yang berdomisili di dalam/di luar wilayah zonasi Sekolah yang bersangkutan.

4.  Daerah  perbatasan  diperuntukkan  bagi  peserta  didik  yang  berdomisili  pada

perbatasan Kabupaten/Kota dan/ atau Provinsi.

5. Inklusi diperuntukkan bagi peserta didik disabilitas yang dibuktikan dengan hasil assesmen dari lembaga yang berwenang

6.  Dalam hal calon peserta didik baru memperoleh bukti kepemilikan keikutsertaan

Peserta   Didik   dalam   program   penanganan   keluarga   tidak   mampu   dari Pemerintah  Pusat  atau  Pemerintah  Daerah  dengan  cara  yang  tidak  sesuai dengan ketentuan perolehannya, dan dalam hal terbukti memalsukan keadaan sehingga   seolah-olah   calon   peserta   didik   baru   merupakan   penyandang disabilitas, maka akan dikenai sanksi pengeluaran dari sekolah.

7.  Sanksi sebagaimana dimaksud pada angka 6 (enam) diberikan berdasarkan hasil

evaluasi  sekolah  bersama  dengan  Komite  Sekolah  dan  dilaporkan  ke  Dinas

Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat dan/ atau Cabang DinasPendidikan.

c.  Jalur Prestasi

1.  Jalur Prestasi ditujukan bagi calon peserta didik untuk SMA Negeri paling sedikit

10% (Sepuluh Persen) yang berdomisili di dalam/di luar zonasi sekolah yang bersangkutan.

2.  Diperuntukkan bagi calon peserta didik baru yang mempunyai prestasi dalam

lomba akademik dan non akademik.

3.  Tingkatan hasil perlombaan dan/atau penghargaan di bidang akademik maupun non akademik adalah pada tingkat Internasional, Nasional, Provinsi, dan atau tingkat Kabupaten/Kota.

4.  Prestasi Akademik adalah prestasi di bidang Akademik, perorangan maupun beregu yang diselenggarakan secara berjenjang (adanya seleksi/lomba di tingkat Sekolah, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional) dan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi, Kementerian Pendidikan

 

dan Kebudayaan, Kementerian Agama dan Lembaga atau Institusi Pendidikan lainnya.

5.  Prestasi Non Akademik seperti prestasi di bidang Olahraga, Seni, Keagamaan dan Kreativitas dalam bentuk perorangan maupun beregu yang diselenggarakan secara berjenjang (adanya seleksi/lomba di tingkat Sekolah, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional) dan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Kota, Pemerintah Provinsi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Agama dan Induk Organisasi Olahraga.

6.  Jika calon peserta didik memiliki beberapa prestasi, perhitungan skor hanya diberlakukan pada satu jenis atau satu bidang prestasi yang dianggap tertinggi oleh calon peserta didik.

7.  Ketentuan bobot prestasi dari penghargaan atau sertifikat berdasarkan tingkat

kejuaraan   dan   tingkat   wilayah   penyelenggaraan   kejuaraan   ditentukan sebagaimana tercantum dalam tabel 2 sebagai berikut:

 

Tabel. 2

Ketentuan Bobot Prestasi dari Penghargaan atau Sertifikat berdasarkan Tingkat

 

 

No

 

Bobot   Kejuaraan

Tingkat

Kejuaraan

 

Perorangan

(tunggal)

Beregu

(2 sampai 11)

Massal

(lebih dari 11)

1.

INTERNASIONAL

 

 

Juara I

20

18

16

 

Juara II

19

17

15

 

Juara III

18

16

14

2.

NASIONAL

 

 

Juara I

17

15

13

 

Juara II

16

14

12

 

Juara III

15

13

11

3.

PROVINSI

 

 

Juara I

14

12

10

 

Juara II

13

11

9

 

Juara III

12

10

8

4.

KABUPATEN

 

 

 

 

Juara I

11

9

7

 

Juara II

10

8

6

 

Juara III

9

7

5

 

Kejuaraan dan Tingkat Wilayah Pada SMA dan SMK Negeri a.   Kompetitif :

 

b.  Khusus untuk prestasi bidang keagamaan Hafidz Qur’an, bobot sebagai berikut :

 

No

Hafalan Al- Qur’an

Bobot

Keterangan

1

Hafalan Al-Qur’an 1-2 Juz

10

 

2

Hafalan Al-Qur’an  3-4 Juz

20

 

3

Hafalan Al-Qur’an  5-6 Juz

30

 

4

Hafalan Al-Qur’an 7-10 Juz

50

 

 

c.  Nonkompetitif

 

 

 

No

 

 

Tingkat  Kejuaraan

Bobot   Kejuaraan

 

Tunggal

Beregu

(2 sampai 11)

Massal

(lebih dari 11)

 

 

 

1

Mewakili Negara

 

 

 

 

20

 

 

 

 

18

 

 

 

 

16

mengikuti eksebisi/

kegiatan  seni,  sains,

olahraga, penelitian, kreativitas, keagamaan, kepramukaan.

 

Mewakili Provinsi

 

 

 

 

17

 

 

 

 

15

 

 

 

 

13

 

Sulawesi Barat

 

mengikuti eksebisi/

2

kegiatan  seni,  sains,

.

olahraga,penelitian, kreativitas,keagama an, kepramukaan.

 

8.  Hasil Prestasi ditunjukkan dengan sertifikat, piagam penghargaan dan/ atau medali.

9.  Sertifikat dan piagam penghargaan yang diperoleh dari Pemerintah Kabupaten Kota, Pemerintah Provinsi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Agama, Lembaga atau Institusi pendidikan lainnya dan Induk Organisasi Olahraga.

10.Jika terdapat kesamaan dalam pemeringkatan/rangking menurut bobot tingkat kejuaraan, maka penentuan peringkat didasarkan pada rata-rata nilai rapor Semester I sampai dengan Semester V SMP/Sederajat.

11.Jika  tetap  sama  sebagaimana  dimaksud  pada  angka  10  (sepuluh),  maka

diprioritaskan calon peserta didik baru yang mendaftar lebih awal.

12.Dalam hal Jalur Prestasi tidak terpenuhi, maka sisa kuota dialihkan ke Jalur

Zonasi.

d.  Jalur Perpindahan Tugas Orang Tua/Wali

1.  Jalur  perpindahan  tugas  orang  tua/wali  ditujukan  bagi  calon  peserta  didik untuk SMA Negeri paling sedikit 5% (Lima Persen) yang berdomisili di dalam zonasi/luar Sekolah yang bersangkutan.

 

2.  Calon peserta didik baru yang mengikuti perpindahan domisili orang tua/wali karena faktor Bencana Alam seperti: Gempa Bumi, Letusan Gunung Berapi, Tsunami, Tanah Longsor, Banjir, Kekeringan, Kebakaran, Angin Puting Beliung, gelombang pasang, dan Abrasi, Kecelakaan Transportasi, Kecelakaan Industri dan Kejadian Luar Biasa (KLB).

3.  Calon peserta didik baru yang mengikuti perpindahan domisili orang tua/wali karena faktor: Bencana Sosial, seperti: Konflik Sosial (Kerusuhan Sosial), Aksi Teror, Sabotase dan bencana sosial lainnya.

4.  Calon peserta didik baru yang mengikuti perpindahan domisili orang tua/wali

karena alasan tertentu seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dengan Perusahaan, berkaitan dengan Faktor Ekonomi/Pekerjaan Sektor Swasta dan mobilisasi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang kembali ke daerah asal.

5.  Calon  peserta  didik  baru  yang  merupakan  anak  dari  anggota  TNI,  POLRI,

ASN/Guru atau Tenaga Kependidikan, BUMN dan BUMD yang mengalami perpindahan tugas antar Kabupaten/Kota dan luar Provinsi.

6.  Dalam hal terdapat sisa kuota perpindahan tugas orangtua/ wali, maka sisa kuota dapat dialokasikan untuk calon peserta didik pada sekolah tempat orangtua/wali mengajar.

7.  Penentuan  peserta  didik  dalam  jalur  perpindahan  tugas   orangtua  /wali

diprioritaskan pada jarak tempat tinggal calon peserta didik yan terdekat dengan sekolah.

8.  Bukti dokumen ditunjukkan dengan Surat Keterangan Pindah Penduduk, Bukti domisili pada daerah bencana, Surat Keputusan Pindah Tugas dari Pejabat/Atasan bagi TNI, POLRI, ASN/Guru atau Tenaga Kependidikan, BUMN dan BUMD yang mengalami perpindahan tugas antar Kabupaten/Kota dan luar Provinsi dan atau surat penugasan dari Perusahaan yang mempekerjakan.

9.  Seleksi Jalur Perpindahan Orang tua/Wali, Anak Guru dan Tenaga Kependidikan

ditentukan berdasarkan rata-rata nilai rapor Semester I sampai dengan Semester V SMP/Sederajat, yang dijadikan sebagai dasar dalam menentukan pemeringkatan/rangking.

10.Jika  tetap  sama  sebagaimana  dimaksud  pada  angka  9  (sembilan)  maka

diprioritaskan calon peserta didik baru yang mendaftar lebih awal.

11.Dalam  hal  Jalur  Perpindahan  Orang  tua/Wali,  Anak  Guru  dan  Tenaga

Kependidikan tidak terpenuhi, maka sisa kuota dialihkan ke Jalur Zonasi.

seleksi Jalur Perpindahan Orang tua/Wali, Anak Guru dan Tenaga Kependidikan

ditentukan berdasarkan rata-rata nilai rapor Semester I sampai dengan Semester V SMP/Sederajat, yang dijadikan sebagai dasar dalam menentukan pemeringkatan/rangking.

10.Jika  tetap  sama  sebagaimana  dimaksud  pada  angka  9  (sembilan)  maka

diprioritaskan calon peserta didik baru yang mendaftar lebih awal.

11.Dalam  hal  Jalur  Perpindahan  Orang  tua/Wali,  Anak  Guru  dan  Tenaga

Kependidikan tidak terpenuhi, maka sisa kuota dialihkan ke Jalur Zonasi.


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini